Sebelum saya cerita apa itu HI5TERIA project, saya mau mengingatkan lagi bahwa dulu sekali saya pernah menulis disalah satu posting di blog saya, kalo saya punya cita-cita pengen memproduksi film buat sutradara-sutradara baru. Bahkan udah dari 2 tahun yang lalu saya mencoba untuk mewujudkan niat saya ini. Lewat facebook dan twitter saya mencari sutradara-sutradara muda, dan meminta mereka untuk mengirim showreel atau hasil karya film pendek yang pernah mereka buat.
Awalnya saya kepikiran untuk mengangkat satu sutradara muda berbakat dan memproduksi feature filmnya. Tetapi ternyata gak mudah. Meyakinkan produser dengan anak baru bermodalkan film pendek, ternyata masih membuat mereka ragu. Apalagi biasanya film pendek yang mereka buat di mata produser sangat “idealis” hehe.. dan sulit dimengerti oleh penonton film Indonesia. Jadi mereka udah punya “ketakutan” sendiri untuk bekerja sama dengan para sutradara baru ini, khususnya yang anak sekolahan film. Hehe.. Tapi stigma seperti itu harus dilawan! Kalo gak, bagaimana nasib anak-anak muda yang sekolah di jurusan film? Mau dikemanain potensi mereka??
Saya mencoba menawarkan beberapa sutradara dengan cerita mereka ke produser. Tapi ditolak. Entah mentok dicerita atau ketakutan yang seperti saya ceritain diatas tadi. Tapi setelah saya pelajari lagi, sebenernya ketakutan produser pada mereka adalah, produser takut tidak bisa bekerjasama dalam artian mereka cuma akan berhadapan dengan anak-anak muda keras kepala yang kekeh sumekeh dengan idealismenya. Which is itu gak salah ya. Idealisme itu baik. Tapi tinggal bagaimana mengkomunikasikannya aja, dan menyatukan visinya. Nah, faktor komunikasi ini yang tidak ada. Produser udah keburu memasang tembok duluan. Maka disinilah saya berada. Membantu menjembatani antara sutradara baru dan produser.
Indonesia punya banyak sekali sutradara berbakat dan potensial. Kesulitan mereka adalah link atau networking. Saya lumayan punya punya itu. Saya berpikir masa dari 230 juta lebih penduduk Indonesia, sutradara yang filmnya muncul di bioskop itu-itu aja?? Regenerasi itu penting dalam bidang apapun. Dan membuka peluang bagi anak-anak muda ini sama dengan membangun dan memperkaya perfilman kita. Seru kan kalo film-film Indonesia dikerjakan oleh orang-orang yang memang berpotensi dibidangnya? Bakat-bakat cemerlang merekapun tidak akan tersia-sia. Mereka akan membawa nafas baru yang akan terus menyegarkan dunia perfilman kita.
Tapi saya sempet punya ketakutan juga. Bagaimana jika dengan membawa mereka ke industri ini justru malah akan merusak karakter dan potensi mereka? Tau sendiri industri ini cukup kejam dengan istilah “selera pasar”. Bagaimana jika itu akhirnya malah menjerumuskan mereka?? Tapi kalo kita mikir takutnya mulu, kita gak akan bergerak kemana-mana dan cuma akan mentok disitu-situ aja. Kita harus berani mendobrak! Saya masih yakin dengan komunikasi yang benar dan menyatukan visi yang tepat, pasti akan ketemu!
Sayapun lalu mulai lagi bergrilya sendiri lewat facebook dan twitter mencari bakat-bakat baru. Hingga akhirnya dari 30an showreel yang terkirim ke saya, saya memilih 5 nama yang saya anggap terbaik. Mereka adalah Adriyanto Dewo, Billy Christian, Chairun Nissa, Harvan Agustriansyah, dan Nicholas Yudifar. Lucunya ketika saya membaca CV mereka, 2 diantara mereka pernah bekerja sama di film-film saya terdahulu menjadi asisten sutradara dan visual continuity.
Setelah bertemu dengan mereka, mengumpulkan ide, membicarakan tema, maka terbentuklah HI5TERIA project ini. Omnibus cerita horor yang akan disutradarai oleh mereka berlima! Masing-masing akan membuat satu film berdurasi 18 menit yang nantinya akan digabungkan menjadi satu film.
Maka majulah saya pada para produser untuk menjual konsep ini. Ini proses paling mendebarkan. Saya pengen ini terwujud! Saya gak pengen mengecewakan 5 anak muda ini. Tiap pergi meeting saya selalu sms mereka, “Doakan saya yaaaa!!” dan mereka membalas, “Tetap semangat!!”. Tapi jalannya gak mulus-mulus banget. Saya sempet ada di titik, “Ya ampun masa sih harus gagal lagi? Udah 2 tahun saya pengen mewujudkan project semacam ini!”. Duh, gimana kalo akhirnya saya cuma akan bikin mereka kecewa?? Lalu terbayanglah wajah-wajah mereka. Kamera zoom in zoom out. *lebay* *biar agak dramatis dikit*
Adri, Ilun, Billy, Nicho. Minus Harvan yang berhalangan karena sakit.
Harapan saya satu-satunya cuma tinggal pada Pak Parwez dari Starvision. Itupun saya udah teror dengan mem-bbmnya terus, hehe.. Jawabannya diawalpun kurang meyakinkan. Beliau tampak ragu. Tapi mungkin karena terteror oleh saya, akhirnya kamipun meeting. Sayapun berusaha keras meyakinkan dengan penuh semangat dan berapi-api! Sampe berasep lho, idung saya! Lalu dengan janji saya akan pasang badan untuk project ini, Pak Parwezpun menyetujui untuk bekerjasama!! Wooohooo… senangnyaaa!!!! Dan project omnibus horor HI5TERIA resmi berjalan!!!
Saya cinta sekali pada film. Bahkan saking cintanya saya bukan saja memikirkan diri saya sendiri, tetapi juga orang lain. Saya pernah berada di posisi mereka. Ingin sekali mewujudkan mimpi membuat film yang ditayangkan di bioskop dan orang membeli tiket untuk menonton film kita. Saya tau rasanya. Apalagi jika kalian hidup di sebuah negara dimana seni masih dipandang sebelah mata, mewujudkan membuat film adalah bentuk pembuktian dari cita-cita dan kerja keras. Paling gak, yang paling dekat, pembuktian buat orangtua, yang mungkin juga pernah setengah hati membiarkan anak-anaknya mengambil jurusan film, bahwa pilihan mereka tidak salah! Kerja keras mereka menuntut ilmu selama ini tidak sia-sia dan bisa membuat orangtua mereka bangga.
Tetap semangat!!!
Mau tau kelanjutannya lagi tentang HI5TERIA project, tungguin ya! Nanti saya akan cerita tentang behind the scene persiapannya saat ini, sinopsis masing-masing film mereka, dan mengenalkan para sutradara dibelakang project ini.
Upi
keren...saya tunggu filmnya realise.
BalasHapuscooll,,,, sy suka,,, sy jg ska dgn film, apalagi act sy ikut teater di skolah, tpi sy blom mnemukan yg kbh dri teatre untuk mengmbngkan potensi dlam beracting,, moga bisa dpt di share yah,, apapun about act,, thaks,,
BalasHapus